Pantai Sanur, Tirta Empul dan Taman Soekasada Ujung

by Jan 28, 2020Traveling, Ulasan

Sederet lokasi wisata maupun sudah kami bayangkan ketika kami landing di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, ada beberapa yang ingin kami datangi dan bertekat harus kami datangi karena di tahun yang lalu (2018) tidak sempat kami datangi.
Listing sudah berderet di HP kami masing – masing , walaupun ada beberapa rencana dadakan (kayak tahu bulat aja ..), yaah .. walaupun dadakan akan lebih mudah kami lakukan karena kami hanya berdua saja dan transportasi kami selama di Bali menggunakan motor selain untuk menembus kemacetan (tahun lalu (2018) menggunakan mobil habis waktu di jalan dan tidak menikmati setiap kunjungan kami), agar kalau muter balik lebih mudah :). Jadi kalau mau wisata hanya berdua sob,.. aku anjurkan untuk sewa motor aja sob,.. lebih leluasa banget, dan secara di Bali banyak banget yang menyediakan sewa motor , sangat beragam jenis motornya, bahkan kami bisa pesan dulu by online 2 atau 3 bulan sebelum kedatangan kami. Kami memilih motor matic dan yang lebih besar, Yamaha NMAX, karena kami sudah terbiasa dengan motor ini, kemudian jok nya juga besar untuk duduk dalam waktu yang lama , powerfull (kami ada rencana ada tempat wisata yang cukup menanjak dan di daerah tinggi ), dan di sisi saya (driver) juga tidak mudah capek dalam mengendalikan motor.

Dongengkoe di part 3 ini lebih ke lokasi wisata, tempat beli oleh – oleh, dan nge-mall yang sempat kami kunjungi, dan mungkin sudah sering para sobat sekalian kunjungi. Nah untuk yang belum sempat baca tentang awal perjalanan kami bisa di baca di “Perjalanan Mulai dari Sini” dan “Penginapan Pilihan di Bali”.
Pengalaman yang saya ceritakan yang saya alami saja, informasi detail mungkin para sobat bisa melakukan pencarian di search engine favorit anda 🙂 ,.. #lol

PANTAI SANUR

Salah satu alasan kenapa kami memilih untuk menginap di Grand Inna Bali Beach Resort adalah dekat banget dengan Pantai Sanur. Pantai Sanur terletak di sebelah tenggara Pulau Bali, dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, kalau dari Gmap kurang lebih 30 menit, 19 km an menggunakan motor. Karena Grand Inna Bali Beach Resort sangat dekat dengan Pantai Sanur, jadi kami check in terlebih dahulu, naruh motor di deket kamar kami (type penginapan – Bungalow).
Benar bahwa pantai ini merupakan pantai berpasir putih dan cukup bersih, dan angin yang di rasakan tidak sekencang Pantai Kuta. Pantai yang ramah untuk berenang dan berkayak, bahkan untuk anak – anak.
pantai sanur matahari terbit
Pada sore berbeda dengan Pantai Kuta, cocok untuk menikmati matahari terbenam atau sunset, nah di Pantai Sanur cocok banget dengan untuk menikmati sunrise , sehingga biasa di sebut dengan Pantai Matahari Terbit. Kami sangat menikmati bagaimana matahari muncul di ujung sana, so beautiful, sehingga kami 3 hari menginap, kami pun menikmati sunrise nya Pantai Sanur juga 3 kali, dan kami tidak bosan – bosan nya mengagumi kekayaan Tuhan yang sudah dengan gratis di bagi ke kita untuk di nikmati dan harus di syukuri.
Sore di pantai ini pun tidak kalah seru, banyak jajanan yang di tawarkan di sekitaran pantai ini, dari mulai cafe – cafe , warung makan, sampai dengan “street food”.. Favorit kami adalah jagung bakar, kami memilih dengan rasa asin atau gurih 🙂 , mau yang rasa pedas juga ada sih .. Selain jagung bakar ada makanan yang lain, yaitu Lumpia. Lumpia di Bali , di potong – potong, di sajikan dengan bakwan, tempe dan tahu goreng disiram menggunakan saus tauco yang kental, mau pedes tinggal request aja dengan potongan cabe rawit sob … makanan ini , asik banget sambil menikmati pantai di sore hari karena pada waktu pagi hari , makanan – makanan ini tidak ada di area pantai.
O iya ,.. untuk menikmati sunrise jangan terlalu pagi ya sob… hehehe ,.. kami pernah kali pertama ingin menikmati sunrise, kami bangun jam 04.00 am WITA dan masih gelap, kami harus menunggu kira – kira sampai pukul 05.45 am WITA baru bisa menikmati sunrise, mungkin karena perbedaan waktu yang kami lupakan antara di Yogyakarta dan di Bali. #lol. Satu lagi sob ,.. Pantai Sanur cocok banget buat keluarga dan bagi para sobat yang agak ingin menyepi sesaat, yah ndak sepi sepi amat sih.. cuma cukup tenang.

PURA TIRTA EMPUL

Kami tempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam lebih 20 menit an , ditempuh dengan menggunakan motor dari Grand Inna Bali Beach Resort, tempat kami menginap, kurang lebih hampir sama ketika di tempuh dari Denpasar.

Enaknya naik motor itu, selain bisa menembus kemacetan juga dapat menikmati panorama sepanjang perjalanan menuju ke sana, apalagi di Bali, tidak pernah bosan melihat begitu banyak pura – pura dan budaya yang masih sangat kental. Dengan ketinggian kurang lebih 479 meter di atas permukaan laut , ketika memasuki area ini sudah di berikan udara yang sejuk, di tambah lagi dengan lingkungan yang hijau sehingga menghasilkan udara yang segar.

Banyak kolam – kolam di Pura Tirta Empul ini,.. ya makanya di sebut Tirta itu kali yak.. 🙂 , Namun yang paling rame, di salah satu kolam yang sepertinya terletak di bagian tengah, di mana di kolam ini berjejer pancuran di mana menurut kepercayaan masing – masing pancuran ini memiliki fungsi yang berbeda – beda dari yang menyembuhkan penyakit sampai dengan yang enteng jodoh dan rejeki, dengan cara membasuh muka serta kepala di bawah pancuran tersebut, dengan mengucap doa permohonan di depannya, oleh masyarakat Bali di sebut dengan melukat.

Para wisatawan yang ingin juga melakukan melukat harus mengikuti aturan yang di tetapkan oleh pihak pura, salah satunya adalah dengan menggunakan kain kamen yang diikatkan pada bagian pinggang. Tradisi ini masih sangat kental dan masih di lakukan oleh masyarakat Bali juga… o iya.. sebelum masuk ke area pura, akan di pinjamin kain untuk membalut bagian dari pinggang sampai dengan kaki (… ya iyalah.. kalau dari pinggang ke atas sampai muka… gimana ngeliatnya ).

Hal lain yang sangat menarik selain bangunan pura yang khas adalah kolam – kolam ikan koi yang ada di sekitaran kolam yang ada pancuran nya. Ada kolam ikan koi yang sungguh besar (konon dulu katanya adalah kolam renang untuk latihan para tentara). Beberapa kolam yang ditinggalin ikan koi, dari yang berukuran besar maupun yang sedang, di sana juga disediakan makanan ikan yang dapat dibeli di salah satu kedai di area pura. Hasrat buang air anda juga bisa tersalurkan di sana,karena pihak pura menyediakan toilet yang bersih untuk para wisatawan juga. Sebenarnya Istana Tampaksiring berada di atasnya, namun kok sepertinya pada saat kami berkunjung sedang tidak memungkinkan untuk di kunjungi.

Kalau sudah puas dengan berkeliling dan berfoto, dan ingin mengakhiri perjalanan di Pura Tirta Empul ini, jangan lupa untuk mengembalikan kain yang dipinjam tadi ya sob … hehehe . Jalur menuju parkiran kendaraan mungkin sedikit berbeda, para wisatawan diarahkan untuk menuju toko – toko souvenir yang menjual produk – produk khas Bali, walaupun mungkin ada beberapa produk yang bukan khas dari Bali.

TAMAN SOEKASADA UJUNG

Letak taman ini ternyata ada di bawah Taman Surgawi Resort and Spa, area penginapan kami di Karangasem, ya walaupun sebenarnya bisa lgs lompat pager.. kami melalui jalan yang sewajarnya (ini karena kami mengetahuinya ketika sudah di dalam taman… hehehe) . Dari tempat kami menitipkan motor kami (red : area parkir motor), setelah membayar tiket masuk sekitar 15K untuk wisatawan domestik, 50K untuk wisatawan asing, kami melalui semacam jembatan yang berhiaskan tanaman rambat gitu sob,. untuk menuju ke area taman nya.

Terpantau di tengah taman ada semacam danau buatan, kalau di Jogja mungkin sebut “embung” , kemudian ditengah si “embung” tersebut ada bangunan dengan cat warna putih semacam rumah tinggal. Dan tentu saja ada seperti jembatan (dari tepian “embung” )untuk menuju rumah tersebut.
Di dalam rumah tersebut ada ruangan – ruangan yang mungkin dulu di fungsikan sebagai kamar – kamar, dengan hiasan – hiasan seperti foto dan ornamen – ornamen kerajaan. Sempat bertanya juga dengan salah satu guide yang kebetulan memandu wisatawan,.. kata her (karena wanita) , ini seperti tempat permandian bagi keluarga kerajaan Karangasem, nah kalau di Jogja (lagi) mungkin seperti Taman Sari.

Sekeliling danau atau embung tersebut ada hamparan rumput yang sangat terlihat sangat terawat, sehingga kami pun bisa duduk – duduk dengan nyaman, yaah walaupun tetap harus hati – hati sih dengan kotoran hewan ya sob ..