Makan Enak di Bali
Namun,.. Untuk urusan makan, kami memang belum merencanakan akan kuliner apa selama kami di Bali nanti, hanya 1 tempat yang kami penasaran untuk kami coba makanan nya di mak beng di darerah Pantai Sanur. Kenapa kami penasaran karena di tahun yang lalu (2018) kami belum jadi berkunjung dan merasakan masakan ikan di mak beng yang katanya cukup terkenal waktu itu.
Warung Makan “Mak Beng”
Berlokasi di Jalan Hang tuah Sanur Bali, dan sangat dekat dengan Pantai Sanur. Kalau dari hotel tempat kami menginap di Grand Inna Bali Resort kurang dari 5 menit (naik motor dari hotel) atau temen – temen kalau menginap di Grand Inna Bali Resort tinggal menuju ke timur (arah pantai sanur) kemudian menyusuri pantai menuju warung makan mak beng ini.
Kami sengaja datang lebih pagi agar tidak terlalu ramai (harapan nya), sambil berangkat berwisata, kami sarapan di Mak beng… dan ternyata kami masih menemui kepadatan pengunjung sudah lumayan padat, namun masih lumayan lah… di banding tahun 2018 yang kami batal mencobanya.
Jadi ternyata di mak beng itu hanya ada dua menu yaitu sop ikan dan ikan goreng dan itu tidak bisa memilih salah satu, harus dua2nya karena emang sudah satu paket. Kemudian tidak bisa juga memilih bagian tubuh dari ikan mana yang ingin di santap.. Ya pasrah aja.. Nanti nyampe di meja dapat bagian tubuh apa 😀 . Nanti kalau temen – temen kebetulan pengen nyobain.. Langsung silahkan duduk aja.. Nanti di samperin tinggal bilang jumlahnya berapa dan mau minum apa.. Dah itu aja.
Beberapa saat kemudian makanan dan minuman dateng sesuai dengan pesanan,.. Saat nya makan sob … jangan lupa berdoa dulu ya sob 🙂 . Buat saya makan itu harus ada yang ada cracknya a.k.a krupuk atau sejenisnya, dan menemukan yang cukup menarik, krupuk kulit ikan.
Sup Ikan Mak Beng
Mirip dengan clear soup namun ada warna kuningnya walaupun tipis.
Ikan berdaging tebal, masih ada kenyal – kenyalnya gitu, menurutku sih fresh fish atau yang sudah masuk pendingin tapi belum lama, jadi masih berasa fresh banget.
Di dalam sup ikan ini, ada tambahan 1 sayur yaitu timun, ya mungkin karena direbus teksturnya lembek, malah berasa seperti labu. Tastenya buat aku sih masih terlalu asih, atau mungkin karena memang khasnya seperti itu untuk masakan sup ikan di bali , aku kurang tau persis sih.
Ikan Goreng Mak Beng
Masih jenis ikan yang sama untuk ikan gorengnya yaitu ikan jangki dan disajikan dengan sambel. Nah untuk ikan goreng ini, lebih pas di lidahku, tidak terlalu asin, kulit ikan nya kering tapi daging nya empuk dan lembut tidak ikut- ikutan kering juga. Sambelnya juga pas,.. Enak banget, cocok tastenya, ada jeruk purutnya, mungkin untuk mengurangi atau menghilangi amis yang di bawa sama ikan.
Pasar Malam Sindhu ( Sindhu Night Market )
Penduduk sekitar biasa menyebutnya Pasar Tradisional Desa Sanur. Pada waktu pagi hari menjelang sore, pasar ini di buka untuk tempat jualan selayaknya pasar tradisional; ada sayur – sayuran, dan bahan baku lain nya termasuk dengan cinderamata khas Bali.
Namun di sore hari, tempat parkir pasar ini berubah menjadi seperti bazar makanan dengan harga yang relatif lebih hemat. Lokasi masih sekitaran sanur.
Pilihan makananya juga banyak sob, ada sate ayam, kambing, nasi goreng, berbagai macam gorengan pun ada di sini, bahkan nasi ramesan ( nasi rames = nasi ra mesti, maksudnya pilihan sayur dan lauknya suka – suka yang beli ) pun ada dengan berbagai macam pilihan lauk seperti ayam rica, oseng cumi juga ada. Untuk temen – temen yang muslim juga banyak kok pilihan makanan halalnya di pasar malam sindhu ini, Jadi oke lah untuk menghabiskan waktu di malam hari bersama keluarga atau pasangan sambil makan malam.
Food Court on Beachwalk
Hampir semua mall sepertinya sudah ada area untuk tempat makan atau yang biasa di sebut dengan food court. Begitu juga dengan mall yang ada di kuta ini, di lantai 3 ada food court dengan nama Eat&Eat. Macam makanan yang ditawarkan pun beragam dari masakan Indonesia sampai dengan masakan western atau masakan asia lainnya, begitu juga dengan minuman serta snack yang ditawarkan. Cara pesannya pun dengan model deposit terlebih dulu seperti yang saya pernah ceritakan di tradisi, sawah, dan modernisasi .
Tidak ada salahnya kok wisata di mall, sambil santai di daerah kuta, eat&eat beachwalk bali bisa menjadi alternatif untuk makan malam anda.
Warung Pojok
Warung pojok akhirnya kami sambangi ketika kami mencari oleh2 pie susu “enak” untuk sarapan kami di waktu itu.Mungkin karena letaknya di pojokan, makanya di sebut dengan warung pojok dan berlokasi di jalan nangka, denpasar.
Seperti biasa kalau kami makan di warung makan kami melihat dulu lauk nya apa saja dan apakah menarik atau tidak untuk di lanjutkan ke pemesanan makanan, sambil menunggu antrian. Dan kami memutuskan untuk makan di warung pojok setelah melihat pilihan lauk dan sayurnya sangat menarik.
Pesan nasi campur dengan isi nasi, kangkung, abon, suwiran ayam pedas, kering kentang dan sambel dengan lauk sate lilit, sate sapi, sate ayam dan udang goreng. Nasi campur di bali mungkin sama dengan nasi rames kalau di yogya. Nasi satu porsi dengan pilihan sayur dan lauk suka- suka kita. Ada lauk yang lain seperti empal, ayam bakar, gorengan dan lain – lain. Bumbunya pas , enak banget apalagi sambelnya, pedes tapi tidak berlebihan.
Warung pojok cukup rame dan lumayan antriannya. Waktu itu kami datang pukul 08.30 , antrian nya sudah cukup panjang belum lagi antrian khusus untuk ojol. Jadi ada dua antrian sob,.. Satu antrian untuk makan di tempat (dine in) dan di bawa pulang (take away), satu antrian khusus untuk OJOL, karena memang antrian ojol pun cukup rame, walaupun tidak panjang tapi tidak berhenti. Dan di jam menurutku sepagi itu, nasi sudah refill satu bakul lagi.
Di samping menu makan besar (main course), ada snack juga seperti nagasari dan berbagai macam bubur seperti bubur sumsum, bubur candil, bubur ketam item, bubur ubi.
Bicara tentang harga, cukup hemat sob .. dengan nasi campur yang kami santap tadi dan lauknya tidak lebih dari 100rb untuk berdua. Worth it lah dengan volume dan rasanya enak. Puassss 🙂 .
Seafood Jimbaran
Berderet resto yang menawarkan berbagai macam olahan seafood, kawasan ini tidak pernah sepi oleh pengunjung dan surganya seafood di Bali. Sepertinya tidak lengkap kayaknya kalau ke Bali tidak menyempatkan waktu untuk makan malam di Jimbaran.
Ibu Elly, teman kami yang ada di Bali memberikan saran untuk ke salah satu resto di kawasan jimbaran namanya Furama Cafe Seafood, bahkan kami sudah di reservasi kan di sana untuk dua orang. Baik banget si ibu hehehe.. Nah temen – temen kalau mau ke Bali, kontak beliau aja,.. pasti beres dan tidak mengecewakan deh.. klik di SINI
Kerepotan kami untuk mencari tempat parkir terobati dengan mendapatkan tempat duduk yang menghadap langsung dengan pantai, sambil menikmati matahari yang terbenam, walaupun sedikit terlambat 🙁 .
Ikan, udang dan cumi menjadi pilihan kami untuk olahan bakaran dengan minuman jeruk nipis. Tidak menunggu terlalu lama, makanan dan minuman yang kami pesan datang dengan bonus, 2 porsi sup dan 1 porsi cah kangkung. So fresh makanan yang tersajikan, daging ikan dan udangnya tebal dan masih ada kenyal – kenyal nya gitu, bumbu bakarannya juga meresap sampai ke daging – dagingnya. Cumi empuk tidak alot, pengolahan yang baik dan matang dengan cukup baik juga. Untuk harga memang cukup mahal, namun worth it dengan makanan dan ambience yang kami peroleh waktu itu.
Warung Ikan Bakar Soekasada Ujung
Warung kecil deket dengan Taman Soekasada Ujung dengan menu utama seafood menjadi pilihan kami setelah kami berkunjung ke Taman Soekasada Ujung sebelum kami kembali ke penginapan kami di Taman Surgawi Resort dan Spa.
Warung makan tidak besar lebih ke warung tenda, mungkin kurang begitu nyaman. Namun sajian bakaran ikan cukup enak dan bumbunya masih bisa kami terima dengan baik.